Filled Under:
Sains
Mengapa Kapal bisa Terapung di Air ?
Mengapa ya kapal, sampan, perahu dapat terapung di air. Mari kita ulas sobat cerdas share.
Jatuhkanlah sebatang besi ke dalam air, maka niscaya batang besi tersebut akan tenggelam. Palu, paku, tang, mereka semua juga terbuat dari besi, dan juga akan tenggelam jika diletakkan di air. Sekarang perhatikan kapal. Kapal terbuat dari besi, massanya ribuan kilogram, namun mengapa kapal dapat terapung di air?
Jatuhkanlah sebatang besi ke dalam air, maka niscaya batang besi tersebut akan tenggelam. Palu, paku, tang, mereka semua juga terbuat dari besi, dan juga akan tenggelam jika diletakkan di air. Sekarang perhatikan kapal. Kapal terbuat dari besi, massanya ribuan kilogram, namun mengapa kapal dapat terapung di air?
Prinsip dasar terapung atau tenggelamnya sebuah benda adalah
perbandingan antara massa jenis benda tersebut dan massa jenis air. Ketika
massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis air, maka benda akan
tenggelam. Ketika massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis air, maka
benda akan terapung.
Pada kenyataannya, batang besi tenggelam di air. Berarti,
massa jenis besi lebih besar daripada massa jenis air. Hasil pengukuran
menunjukkan bahwa massa jenis besi adalah 7.900 kg/m3, sedangkan massa jenis
air hanya 1.000 kg/m3. Dapatlah kita katakan bahwa massa jenis besi hampir 8x
massa jenis air. Lantas, bagaimana ceritanya sampai kapal bisa mengapung di
air?
Hukum fisika selalu berlaku sama untuk semua warga semesta.
Jika kapal memang dapat mengapung di air, maka pastilah massa jenisnya lebih kecil
daripada massa jenis air. Hal ini dapat dijelaskan dengan menilik desain tubuh
kapal.
Kapal bukanlah sebuah benda yang keseluruhannya berisi besi.
Ada banyak ruang-ruang di dalam kapal. Ada ruang ABK, ruang nahkoda, ruang
makan, ruang mesin, dll. Ruang-ruang ini banyak mengandung udara yang mengisi
sela-sela kosongnya. Massa jenis udara hanyalah 1,2 kg/m3, sangat-sangat kecil
dibandingkan dengan massa jenis besi dan air. Akibatnya, massa jenis kapal tak
lagi murni massa jenis besi, melainkan berupa massa jenis rata-rata antara besi
dan udara, dan karena persentase udara di dalamnya lebih banyak, maka massa
jenis kapal menjadi cukup kecil untuk mengapung di air.
Akan tetapi, sekali kapal mengalami kebocoran, air akan
segera masuk dan menggantikan posisi yang tadinya ditempati udara. Akibatnya,
massa jenis kapal perlahan-lahan meningkat. Alhasil, pada akhirnya kapal akan
tenggelam karena peran massa jenis udara telah hilang. Yang tinggal hanyalah
dominansi massa jenis besi yang jauh lebih besar daripada massa jenis air, dan
kapal itu pun karam.
0 komentar:
Posting Komentar