Filled Under:
Sains
Mengulas Sedikit Tentang Interfase_[Biologi]
Setiap tubuh makhluk hidup pasti mengalami pertumbuhan, dari kita kecil hingga seperti saat ini tubuh kita mengalami perubahan-perubahan baik secara fisik maupun psikis.
Perubahan-perubahan tersebut dikarenakan sel-sel yang menyusun tubuh kita juga berkembang dan memperbanyak “dirinya”, sehingga secara kuantitas jumlah sel pasti akan bertambah banyak, yang menyebabkan tubuh makhluk hidup pasti akan bertambah besar.
Makhluk hidup itu tersusun atas dua jenis sel yaitu sel tubuh dan sel kelamin
Maka untuk mengetahui pembentukan , perbanyakan dari kedua jenis sel itu bagaimana persisnya perlu kita ketahui
Dari uraian diatas sudah dapat dipastikan bahwa semua itu akan terjadi karena sel terjadi Reproduksi
Yang kemudian dikenal dengan Reproduksi Sel
Reproduksi sel ini dipastikan hanya akan terjadi jika terjadi suatu persiapan baik secara materi , performance , fisiologi dll sebelum sel itu membelah
Persiapan itu jauh lebih penting dipahami karena kita harus tahu apa saja yang harus dipenuhi dan apa saja yang dilakukan
Untuk itu Postingan ini kami beri judul Interfase suatu fase istirahat tidak membelah karena melakukan persiapan persiapan untuk melakukan pembelahan OK
Tahap yang pertama kali dilakukan dalam siklus sel ini adalah dengan fase Interfase yaitu periode saat sel tidak sedang melakukan aktifitas pembelahan.
- Interfase adalah periode antara pembelahan yang satu dengan yang berikutnya dalam siklus pembelahan sel.
- Periode ini terjadi bila suatu sel molekul DNA yang berada dalam inti akan mengadakan replikasi atau membuat turunan seperti dirinya sendiri.
- Membran inti berhubungan dengan rangka dalam dari sitoplasma, di mana terdapat granula berwarna kelam dan disebut ribosom.
- Ribosom ini kaya akan asam ribonukleotida (ARN) dan mempunyai peranan penting dalam sintesa protein.
Di dalam nukleus interfase, dapat dibedakan 2 komponen utama
- Karyolimpa (cairan inti yang tampak jernih tak berwarna dan kolloidal)
- Nukleolus (inti dari nukleus)
- Kromatin, berupa benang-benang halus yang tersusun atas asam deoksiribonukleat (ADN)
- Protein sehingga membentuk nukleoprotein.
Di dalam sitoplasma, tampak adanya mitokondria, yaitu organel di mana berlangsung pernafasan dari sel.
Stadium interfase dibedakan atas beberapa fase:
- G1 : secara spesifik, pada tahap G1 ukuran sel bertambah besar akibat pertumbuhan sel.
- S : Pada tahap S, terjadi duplikasi kromosom dan sintesis DNA (replikasi DNA). Kromosom yang semula tunggal akhirnya berubah menjadi ganda.
- G2 : Pada tahap G2, sel tumbuh sempurna sebagai persiapan untuk pembelahan sel. Pada fase ini, ADN cepat sekali bertambah kompleks dengan protein kromosom dan pembentukan ARN (asam ribonukleat) serta protein berlangsung.
Jadi selama Interfase terjadi
- Aktivitas metabolisme sangat tinggi
- DNA dan organel mengalami duplikasi (penggandaan)
- Ukuran sel dapat meningkat membesar dan terlihat tegang
- Interfase meliputi sekitar 90 % dari keseluruhan waktu setiap siklus sel
- Untuk satu sel membutuhkan waktu ± 24 jam untuk satu kali proses pembelahan
- Waktu 24 jam itu terbagi G1 (Gap 1) selama 11 jam, S (Sintesis DNA) selama 8 jam, G2 (Gap 2) selama 4 jam dan M (Mitotik) selama 1 jam (
- Selama ketiga sub-fase ini yaitu G1, S, dan G2, sel mengalami pertumbuhan dengan menghasilkan organel dan protein-protein di dalam sitoplasma.
- DNA direplikasi hanya pada sub-fase S ( Sintesa).
- Dengan demikian, suatu sel tumbuh (G1), terus tumbuh saat sel tersebut sudah menyalin DNA nya secara semi konservatif (S), dan tumbuh lagi sampai sel tersebut menyelesaikan persiapannya untuk melakukan pembelahan (G2) yang ditandai dengan DNA berkondensasi membentuk butir kromatin , kemudian membentuk benang krommatin dan segera terbentuk kromososm dua pasang sentromer terbentuk, dan kemudian dilanjutkan dengan karyotheca dan nukleolus mulai menghilang OK
- Setelah Interfase kemudian dilanjutkan dengan fase M atau fase mitotik .
- Pembelahan mitosis merupakan proses pembelahan inti sel menjadi dua inti sel baru, melalui tahapan dan proses tertentu menghasilkan dua jenis sel anak yang jumlah kromosomnya sama dengan induknya.
- Sedangkan pada meiosis adalah pembelahan inti sel dengan cara mereduksi kromosom.
- Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak.
- Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan II (meiosis II).
- Setiap pembelahan-pembelahan yang akan dilakukan oleh sel harus melalui beberapa tahap fase.
- Pembelahan sel secara mitosis melalui beberapa fase, diantaranya fase Interfase, Profase, Metafase, Anafase, dan yang terakhir Telofase.
- Pembelahan mulai terjadi saat fase Profase dengan ciri-ciri membran nukleus melebur, nukleolus menghilang, kedua sentriol bergerak ke kutub berlawanan , dan kromosom mereplikasi hingga memproduksi sebanyak 12 kromatid, kemudian membentuk 6 pasang sister chromatids (sepasang kromatid identik).
- Kemudian, sebelum sel memasuki fase Metafase terlebih dahulu fase pro-Metafase dengan ciri-ciri membran inti berubah menjadi vesikel-vesikel dan benang spindel telah sempurna. Sister chromatids akan mengikat “garis-garis” spindel melalui mirotubul kinetotor, kemudian pada Metafase-nya sudah berada sejajar di bidang ekuator.
- Dilanjutkan fase Anafase, sister chromatids berpisah dari pasangannya dan bergerak menuju kutub-kutub berlawanan, kemudian selama fase Telofase kromosom sudah berada di setiap kutub masing-masing dan membran inti akan membentuk kembali serta kromosom membentuk kromatin kembali dan terakhir sel akan terbagi menjadi dua sel anakan setelah sitokinesis selesai
- Namun pada pembelahan sel secara meiosis dilakukan melalui beberapa tahap.
- Pada Meiosis I, yaitu profase I dengan ciri-ciri kromosom homolog bersinapsis membentuk bivalen dan terjadi crossing over ( pertukaran genetik). Kromosom berkodensasi dan membran inti kembali membentuk vesikel-vesikel.
- Fase kedua yaitu pro-Metafase I dengan ciri-ciri membran inti telah menjadi vesikel-vesikel, dan bivalen menuju garis ekuator dan pada Metafase I-nya bivalen sudah berada di garis ekuator.
- Kemudian, pada anaphase I kromosom yang homolog bergerak ke kutub berlawanan dan pada Telofase I membran inti terbentuk kemblai dan kromosom berdekondensasi sel menjadi dua sel anakan.
- Pada Meiosis II, didahului dengan profase II dengan ciri-ciri sister chromatids berkondensasi dan benang spindel terbentuk dan membran inti kembali menjadi vesikel-vesikel. Kemudian, dilanjutkan dengan pro-Metafase II membran inti secara keseluruhan telah berubah menjadi vesikel.
- Sister chromatids bergerak menuju ke garis ekuator dan pada Metafase II berada di sepanjang garis ekuator.
- Pada Anafase II sister chromatids berpisah dan menjadi kromosom individu dan bergerak ke kutub berlawanan dan sitokinesis terjadi sehingga pada akhirnya terdapat 4 sel anak dengan jumlah kromosom haploid
0 komentar:
Posting Komentar