Filled Under:
Artikel
Pelangi di SMA
Pelangi di SMA
Created By Dea Citra Alamanda
Ketika
pertama kali kita masuk SMA mungkin beberapa dari kita merasakan antusias,
khawatir atau penasaran dengan masa SMA. Namun satu hal yang pasti bagi kita
itu adalah awal dari sesuatu yang baru. Tapi di satu sisi kita nggak pernah
sadar kalau itu sebuah akhir bagi para senior yang akan segera lulus dan kita
gantikan tempatnya. Kita nggak tahu
mungkin mereka masih ingin berada disini atau secepatnya pergi. Tapi itulah
masa SMA penuh kejutan dan penuh warna.
Salah
Nabrak
Created By Dea Citra Alamanda
Hampir
semua anak-anak SMA pasti pernah ngerasain yang namanya salah nabrak termasuk
saya. Entah itu nabrak teman, nabrak
guru, nabrak preman, atau nabrak bajaj, tapi sayangnya di batam nggak ada
bajaj. Nah, untungnya nggak ada tuh kasusnya orang nabrak pesawat.
Kembali
lagi ke nabrak orang, kalau saya perhatikan ada dua faktor penting, yaitu siapa
yang kamu tabrak dan dimana lokasinya. Contoh pertama seandainya kamu nggak
sengaja nabrak gebetan yang kamu suka, kebayang nggak sih rasanya? Ada panas
dingin, malu, ingin kabur atau bahkan
sampai kepikiran ingin ditabrak lagi. Apa lagi lokasinya, kalau terjadi di
tempat ramai mungkin kamu akan berpikir lari seribu langkah, bukan karena dia
preman atau bawa senjata, tapi karena rasa panik dan malu karena ketemu gebetan
dalam situasi yang nggak diduga. Tapi kalau dalam suasana sepi, mungkin kita
akan senyum –senyum malu minta maaf sambil melempar pertanyaan-pertanyaan
seperti di bawah ini
Cowok : dek, kamu bintang iklan POND’S
ya?
Cewek :
bukan kak. Kenapa emangnya?
Cowok : soalnya wajahmu mengalihkan
duniaku.
Dari
contoh di atas, ujung-ujungnya malah jadi ajang kenalan. Seperti kata pepatah bilang sambil menyelam,
minum cola-cola (bosan ah kalau dari dulu minum air melulu).
Saya
pernah nggak sengaja menabrak seseorang. Seseorang itu salah satu teman yang
spesial bagi saya. Saat itu yang saya rasakan adalah canggung banget. Tapi saya nggak bisa membohongi perasaan saya
kalau saya memang senang banget.
Tapi
nggak semua yang namanya nabrak itu berakhir indah. Bayangin aja kalau yang
kamu tabrak itu tembok, dan pada saat itu gebetan dan teman-teman kamu
menyaksikan semua itu. Pasti kamu nggak akan nolak jika saat itu ada teman kamu
yang nawarin baygon, atau mungkin kamu akan balik nanya ‘ada yang dingin nggak?
Soalnya yang dingin lebih nikmat’.
Intinya
nabrak itu tergantung dari sudut pandang masing-masing orang. Selama itu terjadi pada orang lain, pasti
kita tertawa dan menganggapnya lucu. Tapi bagaimana kalau itu terjadi pada diri
kita sendiri? Apakah kita cukup punya keberanian untuk menertawakan diri
sendiri?
METAMORFOSIS
Created By Dea Citra Alamanda
Pada
dasarnya perubahan ada di dalam setiap diri manusia, baik itu bersifat positif
atau negatif. Tergantung dari pilihan masing-masing orang. Mungkin kalian
pernah dengar dongeng tentang anak itik yang buruk rupa. Singkat cerita anak
itik buruk rupa yang awalnya mengira dia berbeda dari itik lainnya tumbuh
menjadi angsa yang cantik dan bahkan dapat terbang. Sejak awal angsa ini nggak sadar kalau dia
adalah seekor angsa dan menganggap dirinya itik. Tapi setelah dia tahu bahwa
dia adalah angsa yang cantik yang bahkan mempunyai kemampuan lebih yaitu dapat
terbang yang tidak dimiliki oleh seekor itik, angsa itu mulai menemukan jati
dirinya.
Apa
yang saya pelajari dari cerita ini adalah saya pernah berpikir kalau saya dulu
nggak mungkin dapat berprestasi. Tapi nyatanya saya dapat meraihnya melalui
fase-fase perubahan yang saya alami. Apa yang dulu nggak mungkin sekarang
menjadi mungkin. Yang dulunya saya hanya di pandang sebelah mata sekarang orang
lain malah membuka tangan lebar-lebar untuk saya. Seperti sebuah kutipan yang pernah saya
baca “
it’s always seems impossible until its done “ yang menginspirasi saya untuk menjadi lebih
baik dari sebelumya.
Seperti
yang sudah saya tulis sebelumnya bahwa ada juga perubahan yang berdampak
negatif. Contohnya dari beberapa orang teman saya di SMA. Akibat dari salah
pergaulan dan lingkungan yang nggak baik mereka mengalami perubahan, tapi
perubahan itu nggak membawa mereka ke arah yang lebih baik. Malah membawa
mereka semakin menjauh dari nilai-nilai moral.
Tapi
itulah yang dinamakan metamorfosis. Nggak semua ulat akan menjadi kupu-kupu.
Ada juga yang mati sebelum dia sempat menjadi kupu-kupu. Itu semua tergantung
dari diri masing-masing . Jika kamu mempunyai niat untuk berubah, nggak ada
yang mustahil bagi kamu. Tapi kalau niat itu nggak ada, selamanya kamu akan
tetap menjadi ulat. Yang terpenting perubahan itu harus diiringi dengan
kedewasaan dalam memilihnya. Karena nggak semua perubahan yang datang itu dapat
kita terima sepenuhnya.
TEMAN <---> MUSUH
Created By Dea Citra Alamanda
Di dalam satu sekolah sesungguhnya
semua murid adalah teman kita. Tapi nggak semua yang namanya teman itu bisa
kita katakan sebagai ‘teman’. Ada yang memang dasarnya baik dan tulus berteman
dengan kita. Ada yang cuman sekedar say
hello doang. Dan yang lebih parahnya berteman karena ada maunya.
Contohnya pertama kali masuk SMA,
saya punya dua orang sahabat bernama Kimmy dan Mawar. Suatu ketika Mawar ditaksir
seorang cowok yang bernama Marwan. Tapi ternyata Kimmy juga menyukai Marwan dan
Kimmy yang cemburu mengalami perubahan sikap yang drastis terhadap Mawar. Kimmy
mengadu domba Mawar dan Marwan. Kimmy
memfitnah Mawar dihadapan Marwan.
Alhasil Kimmy dan Mawar menjadi bermsuhan. Di sini saya berusaha
bersikap netral dan nggak memihak. Tapi sikap Kimmy sudah keterlaluan sedangkan
Mawar nggak pernah membalas perlakuan kejam Kimmy. Saya berusaha mendamaikan
mereka serta menasihati Kimmy, tapi Kimmy sama sekali nggak mau mengubah
sikapnya. Hingga akhirnya kemarahan saya memuncak dan itu mengakhiri persahabatan
kami.
Tapi pengalaman mengenai teman nggak
berhenti sampai di situ. Saat saya pertama
kali masuk di kelas IPA saya merasa bahwa ini bukan tempat saya. Semua teman
kelihatannya asing bagi saya bahkan sahabat SMP saya sekalipun. Saya berpikir
bahwa selera humor kami sangat berbeda, saya nggak akan cocok di kelas IPA dan
saya benci dengan semua itu. Sampai
pernah suatu hari saya berkelahi dengan
geng di kelas saya. Itu adalah hal yang
paling menyebalkan. Membuat saya nggak nyaman saat sekolah dan saya mau lulus dari sekolah ini secepatnya. Kalau
dipikir-pikir sebenarnya permasahannya sangat sepele. Tapi setelah kami semua
berbaikan, semuanya seketika berubah. Teman – teman sekelasku ternyata sangat solid dan yang paling
penting kami bisa menerima perbedaan masing-masing. Ternyata semua yang saya
pikirkan selama ini salah. Semua berbeda setelah saya mengenal mereka. Sampai
pada suatu saat saya sedang asyik bercanda dengan mereka. Baru saya sadar sudah
menyia-nyiakan waktu selama ini. Sepertinya waktu nggak adil, waktu terasa egois
karena terlalu cepat berlalu sedangkan saya masih ingin di sini, masih ingin
bersama mereka. Saya bingung kenapa dulu saya bisa berpikir buruk tentang
mereka. Mungkin memang benar
kata pepatah ‘tak kenal, maka tak sayang’
dan itulah yang saya rasakan sekarang. Yah, tapi itulah warna-warni
persahabatan. Mungkin kamu bisa berpikir hari ini kalau dia adalah sahabatmu,
tapi besok mungkin saja dia berubah jadi musuhmu. Hanya waktu yang bisa menunjukkan
kualitas sahabat sejati.
Di samping semua itu inilah yang dinamakan
indahnya masa SMA. Di dalamnya terdapat
suka dan duka yang mengiringi perjalanan kita. Baik dan buruknya masa SMA akan menjadi kenangan
yang nggak akan terganti.
***
0 komentar:
Posting Komentar