Filled Under:
Artikel
IN MEMORIAL OF HIGH SCHOOL
Di atas kursi aku duduk dengan
santai sambil membayangkan waktu pertama aku masuk sekolah. Saat dimana aku
belum memiliki teman baik. Namun, setelah beberapa lama aku menjalani sekolah,
aku mulai mendapatkannya. Awal aku menginjakkan kaki di sekolah ini, aku merasa
takut, karena aku siswa pindahan dari Palembang dan harus meyesuaikan diri
dengan pergaulan yang ada disini. Ternyata semua yang kupikirkan itu berbeda
dengan apa yang terjadi, karena belum lama aku sekolah, aku sudah menyesuaikan
diri dengan guru dan teman-temanku. Aku bahkan memiliki empat orang sahabat,
mereka adalah Rusminah, Cece, Friska, dan Ayu. Walaupun watak kami berbeda-beda
tapi kami saling mengerti satu sama lain. Terkadang, disaat kami sedang berkumpul,
ada saja salah satu dari kami yang membuat suasana penuh canda dan tawa, dimana
logat palembangku yang kental bisa menjadi lelucon oleh mereka. Tapi aku
senang, aku tidak merasa tersinggung sedikitpun. Menurutku itulah ciri khasku,
yang membuat mereka bisa berteman baik denganku.
Setiap ada tugas kelompok kami
selalu bersama. Ketika mengerjakan tugas tersebut, kadang-kadang kami tidak
terlalu serius mengerjakannya, sehingga menimbulkan kesalahan. Kami malah sibuk
melakukan hal lain, seperti memanjat pohon jambu di rumah Friska, sampai-sampai
jambunya Friska habis kami buat rujak. Kami juga sering ber-narsis ria.
Berfoto-foto di segala tempat. Waktupun tak terasa akan petang, sehingga kami
harus ngebut mengerjakannya. Alhasil, tugasnya hilang ketika di kumpul. Dan,
akhirnya kami mendapat teguran dari guru untuk membuat ulangnya lagi.
Pernah suatu hari persahabatan kami
hampir hancur. Saat itu, aku, Rusminah, Friska, dan Ayu bertengkar dengan Cece,
dikarenakan dia tidak memberitahu jawaban saat ulangan Bahasa inggris. Awalnya
dia ingin memberitahu, tetapi tiba-tiba saja menjadi diam ketika kami
memanggilkan untuk meminta diberitahu. Kami merasa dia sengaja, sehingga kami
merasa dihianati dan marah padanya. Tapi, ntah mengapa di setiap kami
bertengkar, itu tidaklah pernah lama. Ada aja ucapan yang membuat kami baikan
lagi keesokan hari setelahnya.
Pada saat Cece ulang tahun, ketiga
temanku yang lainnya datang kerumahku untuk mengajakku ke acara ulang tahunya
Cece. Tetapi, aku tidak diizinkan pergi karena adikku yang kecil ingin ikut dan
mereka pun menyuruh mereka pergi saja tanpa aku ikut. Akhirnya mereka pergi dan
keesokkan harinya ketika disekolah mereka mendiamkanku. Aku tahu aku salah,
untuk itu aku Cuma bisa diam, karena aku takut. Namun, beberapa hari kemudian,
ntah apa aku yang aku perbuat, mereka menegurku duluan. Aku senang sekali, dan
kami mulai bermain bersama lagi seperti biasanya.
Menjelang kenaikan kelas, aku
berserta wali kelas dan yang lainnya mengadakan acara perpisahan ke Ocarina.
Kami memakai baju kelas yang sama. Kami berfoto-foto di setiap tempat yang
menurut kami indah. Aku dan keempat temanku plus Marcito menyewa sepeda disana.
Semuanya meminjam kartu pelajarku. Jadi yang aku yang bertanggung jawab atas
semua sepeda itu. Kami mengelilingi setiap tempat yang ada di Ocarina
bersama-sama. Kami melewati jalan yang sempit, kami juga bersepeda di atas
tanah pantai. Yang lucunya, si Marcito terjatuh sehingga membuat kami tertawa
terbahak-bahak. Walaupun ada yang jatuh, kami tetap melanjutkan bersepeda. Tak
terasa waktu bersepeda pun habis. Kami tidak menyadari bahwa Marcito hilang.
Aku pun merasa cemas, karena dia menggunakan kartu pelajarku sebagai
jaminannya. Kami pun berkeliling mencarinya sampai ketemu. Ternyata dia sudah
berada ditempat penyewaan sepedanya! Kami pun mengomelinya dan dia hanya
tertawa meminta maaf.
Tak terasa marahari mulai tenggelam.
Malam pun tiba. Tetapi kami masih asik berfoto di bawah bianglala. Dibalik
kegembiraan itu, ada satu hal yang kami lupakan, yaitu kami akan berpisah
menuju jurusan masing-masing. Disaat itulah kami dikumpulkan oleh wali kelas.
Kami bernyanyi lagu Samsons- kenangan terindah bersama sambil menangis. Itulah
hal yang tidak bisa aku lupakan. Sepanjang jalan aku dan keempat temanku
bersedih, karena kami takut akan terpisahkan. Tiba-tiba Cece angkat bicara,
“Woy, gimana nih kalo kita terpisah?
masa cari teman lagi?”
“Kalian bertiga pasti masuk IPA,
tinggallah aku dan friska masuk IPS.” sambung Rusminah sambil menangis.
“Kayaknya enggaklah rus… aku masih
ingin bersama kalian semua.” aku pun ikut menangis.
Apa yang kami pikirkan ternyata
terjadi. Kerika kenaikan kelas, kami terpisah. Aku dan Cece bertemu kembali di
jurusan IPA dan kami sekelas. Rusminah, Friska, dan Ayu masuk jurusan IPS,
namun sayangnya mereka tidak sekelas. Dan disaat itulah persahabatan kami mulai
renggang. Karena kelas yang jauh, terutama dengan Ayu kami menjadi jarang
berkomunikasi seperti dulu.
Ketika masuk di kelas sebelas IPA,
aku dan Cece merasa bingung untuk mendapat teman yang baru lagi. Akhirnya kami
selalu berdua saja yang saling dekat. Namun, lama-lama kami mulai meyesuaikan
diri dengan anak yang lainnya. tapi kemana-manan kami selalu berdua mulai dari
ketoilet,kekantor,kekantin dll. jadi semua oaring yang melihat kami berdua
termasuk guru-guru mengatakan kami kembar, dan anehnya lagi tante yang jualan
disekolah mengatakan kami kembar. hmmmm… kayaknya kemana kami pergi pasti orang
mengatakan kami kembar. meskipun kami membantah semua itu tapi orang tidak
percaya kalau kami tidak kakak adik.
setelah hampir satu bulan kami
dikelas sebelas IPA, kami mengikuti les Matematika. mungkin ada 12 orang lebih
mengikuti les. Meskipun tempat lesnya mungkin Cuma muat untuk 10 orang saja,
tapi kami tetap semangat mengikutinya.
sampe-sampe kami berebut tempat duduknya, kami saling dorond-mendorong. Bapak
yang ngajar lesnya aja sampe kaget melihat kami dorong-dorongan. walaupun kami
begitu tapi kami tetep kompak,misalnya disaat kami lapar terus kami yang islam
mau solat,tapi yang agama lain mau menunggu kami buat beli gorengan bersama.
yang sering membelinya fitri dan dewi. Karna yang cuma punya motor hanya fitri
dan dewi.
setelah beberapa bulan kami les,
kami mengikuti seminar GO(Ganesha operation) yang mempromosikan bimbingan
belajarnya yang relative murah. Jadi teman-teman les ku mengikuti bimbingan
itu. Sekarang kami les cuma 5 orang saja,karna itu kami pindah tempat les
kerumah buk tatik. Saat pindah yang mengangkut kursi dan mejanya kami sendiri
dari jarak yang cukup jauh. Hal itu sangat melelahkan,tapi kami senang karna
pulang dari situ kami diteraktir oleh bapaknya. untuk membuat suasana tidak
sepi kami mengajak para geng batak untuk ikut les dengan kami. Karna kami
bujuk-bujuk mereka jadi mau les. semenjak mereka ikut,suasana menjadi berubah
semula sunyi menjadi gaduh.
ketika pelajaran pelajaran Bahasa
Prancis kami disuruh kerja kelompok memasak menggunakan bahasa prancis.
kelompok aku memasak mie kwe tiau,yang lainnya ada yang masak ikan kakap
saous,sandwich dan salad buah,ayam bumbu jahe, sosis gulung mie. saat mamasak
dimulai kami sudah sok karna awalnya ibunya tidak datang,tapi setelah lama
menunggu akhirnya datang juga. Kami pun memulai masak,semua kelompok tampak
sibuk terutama kelompok kami. Sangking sibuknya kami lupa mencuci semua sayuran
dan mengiris bawangnya diatas meja terus dilapisi plastic. tidak lamam kemudian
buk diah datang membantu kami mengaduk-aduknya.Ternyata satu bungkus mie
kwe-tiau cukup untuk kami satu kelompok,tetepi hanya untuk 4 orang saja.
Akhirnya kami membuat lagi,tapi minyak untuk menggorengnya habis jadi kami
minta minyak kekelompok minar, saat itu aku tanpa sengaja menumpahkan minyak
itu untung aja minar tidak marah.
Ahirnya masakan kami terselesaikan
juga,kami saling mencicipi makanan satu sama lain. Setelah masak kami semua
merasa gerah sehingga piring yang dipakai belum di cuci. hari itu sangat
melelahkan,kelas kotor, penuh dengan minyak. Besoknya,ketika guru masuk kami
disuruh ngepelnya.
pada saat mau pembagian rapot ibu
tatik memberi penghargaan untuk orang yang absennya bersih. Dan aku salah satu
yang mendapatkan gelas unik tersebut, ditambah lagi aku mendapat peringakat
pertama. Hari itu aku senang sekali karna banyak mendapat hadiah.
Ketika kenaikan kelas kami
mengadakan liburan ke pantai mirota, awalnya kami disuruh kumpul jam 07.00
pagi,tapi gara-gara bus-nya yang terlambat sekitar 2 jam jadi kami pergi jam
10.00 pagi. awalnya kami naik bus yang berpakai AC tetapi sopirnya tidak datang
jadi kami naik bus yang lain. itu semua jauh dari harapan, tapi kami semua
sudah bersyukur karna akhirnya sampai juga ditujuan dengan selamat. Turun dari
bus itu kami harus berjalan panjang lagi untuk menemukan tempat yang cocok
untuk beristirahat. setelah lama berjalan akhirnya kami menemukan tempat yang cocok.
Kami langsung membuka bekal-bekal yang kami bawak,setelah itu kami langsung
berganti pakaian untuk berenang.meskipun cuaca panas saat itu tapi kami tetap
berenang sampai puas. Kami pun sambil berfoto-foto di tepi pantai,tiba-tiba
kami melihat orang naik banana boat.Kami jadi ingin naik banana boat. Akhirnya
kami menyewa bananan boat,karna kami ada 11 orang jadi kami menyewa 2 banana
boat. Setelah banana boat dijalankan kami tampak biasa saja tapi setelah agak
menengah oom-nya meningkatkan kecepatan sehingga kami takut tenggelam,kami
terus berdoa dan berteriak sekencang mungkin. Ketika kami akan berhenti oom-nya
menikungkan agar kami terjatuh dan lucunya lagi ketika kami terjatuh hanya ijum
yang terpental jauh jatuhnya dari kami,dia tidak bisa berenang akhirnya dia
dibantu sama yang punya boat. Karna kurang puas, kami main ombak. Ketika ombak
datang kami terbawa ombak kepinggir pantai dan disitu banyak batu karang. Badan
kami luka-luka,ada yang dikaki,dan ada juga yang ditangan.
sepulang dari situ badan kami
sakit-sakit semua sampai ada yang tidak bisa jalan. Kami mengisih hari libur
dengan badan yang tidak sehat.
Dan ketika tahun ajaran baru
dimulai.kami harus dikejutkan dengan beberapa ujian-ujian. Kami juga harus
mengikuti pemantapan dari senin sampai kamis. Disaat itu aku dan cece mulai
dekat dengan wilsa,kemana-mana kami selalu bersama. Kadang-kadang kami diejek
oleh maha 3 kurcaci,tapi kami selalu
membantah ejekan itu, namun sekeras pun kami membantah tetapi maha tetap
mengejek kami.
Ketika try out akan segera dimulai kami
semua takut menghadapinya,akhirnya aku dan cece,wilsa mengadakan bekajar bareng
kami membahas soal-soal UN. Kami selalu pulang sore karna pulang pemantapan
kamimbelajar lagi. Hari pertama try out pun dimulai karna ketakutannya pada
saat hasilnya ditempel nilai kami tidak maksimal guru-guru pada kecewa dengan
kami. Setelah melihat hasil try out pertama guru-guru semakin menekankan kepada
kami untuk belajar dengan giat.
Try out kedua akan dimulai,perasaan
kami sama aja dengan try out pertama suasananya pun sama. Setelah tiga hari
berlalu hasilnya sudah ditempel di kaca.
hmmmmm… hasilnya Cuma beda sedikt dengan yang pertama, tapi pada tryout kedua
aku lumayan banyak yang lulus meskipun nalainya ada juga yang pas-pasan.
Setelah melaksanakan dua kali try
uot kurang lebih satu bulan kedepannya kami akan melaksanakan UAS . Kami terus
belajar denagan giat karna nilai UAS mempengaruhi UN.Selama dua minggu itu kami
didatangkan banyak soal-soalyang harus dikerjakan.
Pada hari sabtu kami sudah tidak
belajar lagi karna untuk mempersiapkan UAS. Kami di beri arahan agar membawa
alat-alat tulis dan arahan lainya. Tiba hari itu datang kami sudah harus
berjuang selama satu minggu.
Pada saat hari ke tiga UAS itu adalah hari ultah ku yang ke 18 tahun.
Pada malamnya aku senana sekali karna cece,wilsadan fidar memberi ku ucapan
selamat ultah tepat pada jam 00.00.
Tiba disekolah pun teman-teman
lainya memberi aku ucapan selamat ultah. Aku jg merasa senang sekali ketika
pesta,cece dan wilsa memberi kado. walaupun kecil tapi penahargaannya sangat
besar.
Saat pulang sekolah aku dan
cece,wilsa sudah keluar dari lapangan sekolah, tiba-tiba mulya dan kawan-kawan
memanggil ku. Mereka bilang nil;ai MTK sudah ditempel. Tiba-tiba mereka
melempari ku dengan telur dan tepung, mereka nenertawakan ku untuk membalasnya
aku kejar-kejar mereka.Saat itu pesta bilang “ janganlah gres bau tau”.
“ya
tapi ko temani aku membersihkannya” sahut gres.
“ya,tenang
aja”. jawab pesta
ketika aku sudah bersih tapi
tiba-tiba betty dan hendratno menyerangku lagi .Mereka bilang aku harus pulang
begitu. Hmmmmm… akhirnya aku pulang denagan keadaan begitu.
Itulah kesan-kesan ku dari awal
memakai putih abu-abu sampai sekarang. “SEMOGA KAMI BISA LULUS SEMUA”.
AMINNN…..
THE
END
0 komentar:
Posting Komentar