Filled Under:
Artikel
SUKA DUKA DIBALIK SERAGAM SMA
SUKA DUKA DIBALIK SERAGAM SMA
Created By Wilsadori Harahab
Sekejap aku
tersadar akan lamunanku ini,ku alihkan padanganku pada secarik kertas putih tanpa
noda yang sembari tadi berada di depan mataku. Ku raih alat tulisku mencoba
untuk mencari sebuah inspirasi dan
akhirnya ku dapati inspirasiku yang ternyata telah menyatu dalam otakku.
Ku tuangkan seluruh kata demi kata yang sedang mengalir
deras dalam otakku dan siap mengalir pula dalam goresan tinta di atas
kertas-kertas putihku. Dan kini aku tahu kalau aku siap memulai karya ku.
Inspirasiku seakan menyatu pada pengalaman masa laluku dan sebagian dari
kehidupan baruku saat ini.
****
“Awal kisahku”
Terlarut aku akan ingatanku saat-saat dimasa aku
menginjakkan kakiku pertama kali
dibangku SMA. Masih jelas ingatan ku akan kenanganku dahulu. Yaitu saat-saat
dimana aku bersama mamaku mendaftarkan diriku menjadi murid baru di SMA NEGERI14 BATAM. Yang mana ketika itu aku baru akan mendaftar pada hari ketiga. Bukan
merupakan sesuatu yang di sengajah namun, tak banyak yang harus orang tuaku
perbuat karna saat penerimaan murid baru aku harus terbaring lemas di atas
tempat tidurku karena kelalaianku dalam menjaga kesehatanku. Mau tak mau aku
hanya bisa memastikan diriku sembuh terlebih dahulu sebelum mendaftarkan diri
untuk masuk ke tingkat pendidikan baruku.
Sungguh betapa
besar anugerah Tuhan yang telah diberikannya kepada diriku. Karna aku telah
diberikannya sebuah harapan baru untuk sembuh, sehingga tak begitu lama bagiku
untuk terbaring lemah di tempat tidurku. Tepatanya hari ketiga pendaftaran
murid baru aku dan mamaku sudah bisa mendaftarkan diriku menjadi calon siswi
baru di sekolah itu. Lagi-lagi anugerah itu senantiasa hadir tanpa dugaanku.
Aku tak manyangka pagi hari itu aku dan mamaku mendaftar di sekolah itu dan
sorenya ada hasil yang tak terduga olehku karna ternyata aku telah diterima
untuk masuk menjadi murid baru di sekolah itu.
Sore itu gerimis-gerimis kecil membasahi sepanjang jalanan
di kotaku ini. Aku ditemani kakak kandung perempuanku berangkat menaiki
motornya menujuh SMA 14 yang terletak di sengkuang raya yang berjarak kira-kira
kurang lebih 1 kilometer dari rumahku. Awalnya Ada sedikit gelisah di dalam
benakku yang takut tidak di terima di sekolah itu, namun kakakku selalu
mendukungku sehingga rasa gelisahku kini sedikit-demi sedikit memudar dalam
benakku.
Tak kurang dari 20 menit waktu perjalananku menujuh
sengkuang , dan kini aku sampai juga disebuah bangunan yang cukup baru dan
belum banyak fasilitas yang melengkapinya namun cukup banyak juga calon murid
baru yang menjadi peminatnya. Ku langkahkan kakiku menuruni halaman sekolah itu
dan betapa kegetnya aku karna di luar dugaanku yang ternyata walaupun hujan
gerimis seperti ini tak menggoyahkan calon murid-murid baru untuk melihat hasil
pengumuman seleksi calon siswa yang akan di terima di SMA14.
Begitu aku melangkah melewati koridor depan sekolah itu
ternyata sudah cukup banyak orang yang bergerumbulan didepan sebuah kaca
jendela yang tidak terlalu besar untuk berebut melihat urutan nomor yang sesuai
dengan nomor pendaftaran. Alhasil semangatku pun terpacu untuk ikut mencari
nomor urutku memastikan aku diterima di
sekolah ini. Dan betapa beruntungnya aku bisa melihat nomor pesertaku tertera
di kertas yang di tempelkan itu dengan urutan ke 22 dari 121 siwa yang di
terima. Senyuman termanisku pun terukir indah di wajah imutku. Segera ku temui
kakakku yang sembari tadi rela menungguku di koridor dan segera
kusampaikan berita baikku itu padanya.
Iapun ikut senang mendengarnya setelah itu kamipun pulang kerumah untuk
memberitahukan kepada kedua orang tuaku kalau putri kesayangannya telah
diterima di sekolah negri.
Rasa puas pun terukir di wajah ke dua orangtuaku begitu
juga dengan kakak dan adik-adikku. Namun ada 1 pesan yang selalu mamaku
ingatkan padaku dan pada semua anak-anaknya untuk tidak boleh sombong dan cepat
puas, selalu bersikap rendah hati dan ilihat berusaha keras dalam belajar
maupun bekerja nantinya. Walaupun sederhana dilihat namun begitu sulit untuk
melakukannya, setidanya aku sudah bertekat pada diriku sendiri untuk menuruti
nasihat mama walaupun belum sempurna adanya.
****
Kisah indah di Masa Orientasi Siswa
Pagi itu aku
bersiap-siap untuk memulai hari dengan pengalaman pertamaku menjadi siswa baru
di SMA. Ku langkahkan kaki ku begitu sampai di sekolah baruku lengkap dengan
perlengkapan atribut MOS ku. Ku pakai seragam putih biru SMPku dulu dengan
papan nama warna pink dari karton dan kardus , di lengkapi dengan 2 kuciran
rambut ekor kuda yang di ikat dengan pita berwarna putih, tali sepatu warna
kuning hijau selang seling dan sebuah topi kerucut warna pink sebagai topiku.
Sesunguhnya aku malu melihat diri ku mengenakan peralatan seperti orang-orangan
sawah tetapi apalah daya itu lah peraturan yang harus aku dan murid baru alami
selama masa orientasiku ini.
Bel tanda kegiatan MOS akan segera dimulaipun berbunyi
keras hingga terdengar di seluruh pelosok sekolah. Murid-murid baru di
kumpulkan di lapangan sekolah berkumpul dengan murid baru lainya. Tak lama
kemudian peresmian awal murid barupun di langsungkan. Setelah apel pagi itu
kami di ajari latihan baris-berbaris oleh anggotan TNI AL yang di undang oleh
sekolah. Kemudian kami di bagi menjadi beberapa kelompok lalu kami pun di
izinkan memasuki ruangan yang telah di tetapkan kakak-kakak osis. Di hari
pertama MOS aku lalui dengan baik walaupun cukup lelah apa lagi harus berjemur
di bawah teriknya mentari kala itu. Di hari keduapun kami aawali dengan latihan
PBB lagi sama seperti hari pertama, kemudian kami lanjutkan dengan berbagai
macam permainan di selingi nyanyian yang di pandu oleh kakak-kakak osis. Entah
apa yang ku pikirkan saat itu, aku melamun berdiam diri ketika sedang di
adakannya games oleh kakak osis. Dan tersentak aku kaget melihat 2 orang kakak osis berdiri di hadapanku dan
sepertinya aku tahu kalau aku akan mendapatkan hukuman di saat itu. Dan benar
adanya dugaanku, aku di suruh maju kedepan kelas dan di hukum untuk bernyanyi
yang ternyata sudah ada 2 orang murid baru yang sudah berada di depan terlebih
dahulu sebelum aku dan kami bertigapun bernyanyi bersama. Ohh.. betapa malunya
aku kataku dalam benakku melihat kejadian yang harus aku alami kini. Namun ada
sedikit kebahagiaan untukku karna di saat aku sedang di kerjai oleh kakak osis
, ada 3 orang kakak osis yang begitu baik padaku bahkan membelaku saat aku akan
dikerjai oleh kakak osis yang lain. Mereka adalah bang fitrah , kak olivia dan
kak vivi kakak-kakak osis yang sangat baik padaku. Hari keduapun begitu cepat
berlalu hingga hari ketiga pun tiba. Kami melakukan kegiatan seperti biasanya
saat MOS hingga jam menunjukan pukul 13.00 kami berkumpul di lapangan dan
melakukan apel siang skaligus apel terakhir di masa orientasi dan peresmian tanda kami telah resmi di terima di
sekolah SMA N 14. Setelah itu aku pun pulang kerumah membawa cerita baru yang
pastinya akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan nantinya.
****
“ awal menjadi siswa SMA”
Pagi itu aku berangkat lebih awal karna sudah tak sabar
rasanya diriku untuk mencoba seragam baru ku yaitu PUTIH ABU-ABU. Bagiku
menjadi seorang siswa SMA merupakan impian ku yang sejak SMP selalu aku
harapkan. Segera aku bersiap-siap memakai seragam kebangaan ku itu. Dan memakai
sepatu dan tas baru serta peralatan dan buku-buku yang baru. Setelah semua siap
aku bergegas berangkat menujuh sekolah baruku.
Sesampainya aku langsung masuk ke ruangan kelas yang sudah di bagikan
kemarin ketika usai apel penutupan MOS. Dan ternyata aku ditempatkan di kelas
XE. Setelah upacara pertamaku selesai kami masuk kekelas masing-masing dan siap
memulai pelajaran baru dengan teman-teman baru juga. Namun hari itu kami tidak
langsung belajar efektif, kami malah di suruh untuk memperkenalkan diri di
depan kelas. Dan tidak butuh waktu yang lama untukku untuk mengenal pribadi dan
karakter teman-teman baruku. Bahkan sebulan kami berkenalan aku sudah memiliki
sahabat dekat yang bernama Wiwin, namun bukan hanya dia aku juga punya geng
yang kami beri nama geng ‘’ABAL-ABAL”. Nama yang cukup unik karna memiliki arti
yang kurang bagus namun itu terjadi karna seluruh anggota geng ini memiliki
beragam karakter yang unik dan kesamaan yang suka asal-asalan . jadi kami
sepakat untuk memberi geng bernama abal-abal. Yang beranggotakan 10 orang murid
perempuan yang cantik, lucu, dan kompak tentunya .
****
“ kenaikan kelas XI”
Awal baru ketika aku menginjakkan kakiku di kelas XI . aku
bersyukur karna anugerah yang Tuhan berikan padaku sungguh besar adanya. Di hari awal aku masuk lagi kesekolah setelah
liburan semester kenaikan kelas aku bertemu kembali dengan teman-teman ku.
Namun ada sedikit kesedihan dalam hati kecilku karna setelah setahun merajut
suka dukanya persahabatan kini kami harus di pisahkan oleh adanya pembagiian
jurusan . awalnya aku tak menyangka kalau aku ternyata terpilih untuk masuk
jurusan IPA . ada rasa takut yang menyelimuti ku ketika aku terpilih di jurusan
ipa, namun orang tua dan sahabat-sahabatku sangat mendukungku untuk masuk
jurusan itu. Akhirnya aku pun membulatkan tekatku untuk masuk ke jurusan ipa ,
apalagi banyak kabar yang ku dengar bahwa jurusan IPA itu bagus dan tempat
murid-murid yang terpilih.
****
“ persahabatan baru di kelas XI IPA”
Ketika pertama
kalinya aku memasuki kelas XI IPA aku
merasakan ada rasa sedikit minder pada teman-teman sekelas baruku. Sehingga tak
banyak hal yang dapat aku lakukan di kelas itu dan hanya bermain dengan
teman-teman dari kelas yang sama dengan ku dulu yaitu teman dari XE yang kini
bersama-sama denganku di kelas IPA.
Namun lambat laun seiring dengan berjalannya waktu, karakterku yang bawel dan
mudah bergaul membuatku tak butuh waktu yang lama untuk mendapat teman baru dan
dapat menyesuaikan diri dengan teman-teman baruku itu. Bu Hertaty yang menjadi
wali kelasku saat itu adalah sosok guru yang sangat mengerti kondisi anak
muridnya, sehingga tak sulit bagi kami sekelas untuk menjadi akrab dengannya
walaupun terkadang suka marah kalau kami tidak disiplin. Selain itu, di kelas
IPA aku juga bertemu dengan Dea, Dewi,
Rominar dan Betty. Kami berlima mulai
menjadi akrab ketika tempat duduk kami di persatukan. Ternyata setelah aku mengenal
mereka lebih dekat mereka adalah teman-teman yang sangat baik dan setia kawan. Hingga
pada akhirnya kami menjadi sahabat dan
membentuk geng yang kami beri nama geng “d’sains”. Selain aku dan geng ku, ada
juga geng lain teman sekelas ku yaitu geng “koreaCs” , “MaeCs”, “ gerobak” ,
“megaCs”, dan geng cowoknya pun ada di beri nama “ pH7” yang dalam arti
kimianya netral. Karena cowok ipa berjumlah Cuma 7 orang jadi mereka memilih
untuk netral pada setiap geng cewek di IPA.
Di kelas XI IPA lah aku mengenal arti kekeluargaan yang
sebenarnya. Awalnya kami sibuk dengan kelompok kami masing-masing dan tak ada
mengenal kata “kekeluargaan”,bahakan detik-detik kenaikan kelas kami terjebak
dan di butakan oleh yang namanya “keegoisan” alhasil kekompakan yang sempat
kami rasakan dengan mudah terpecah belahkan karna masalah sepele yang kemudian
menjadi besar. namun sejak bu taty nama panggilan akrab yang kami berikan pada
beliau mengubah sifat egois kami secara perlahan karena beliau tak hentinya
mengingatakan kalau kami semua adalah keluarga dan tak boleh adanya perbedaan .
beliau juga mengajarkan pada kami bahwa segala perbedaan suku, agama, ras dan
lain-lain dapat di satukan apabila kami mau menjaga adanya persatuan dan
kekeluargaan. Dengan nasihat itulah kini akhirnya kami sadar dan menyudahi
perselisihan kami selama ini dengan sebuah kekompakan hingga saat ini.
****
“persahabatan baru menjejaki kelas XII IPA”
Tak bosan-bosannya aku untuk menjejaki setiap pribadi
teman-teman sekelasku untuk menjalin persahabatan baru denganku. Mungkin karna
hoby ku inilah aku banyak memiliki sahabat walaupun tak cukup untuk bertahan
lama. Namun walaupun aku tak seakrab dulu dengan sahabat-sahabat lamaku , aku
tak pernah sedikit melupakan mereka bahkan kenangan suka duka yang pernah ku
alami bersama mereka masih terukir dan tersimpan indah di dalam memori otakku.
Dan kini penjajakan untuk menjadi sahabat baruku pun di mulai. Benar adanya diriku,
tak lama bagiku untuk mencari sahabat bagiku karna aku tak punya syarat khusus
untuk menjadi sahabatku. Cukup menjadi teman yang asyik saat berkeluh kesah
padaku dan setia kawan di saat susah maupun senang.dan kini telah ku temukkan
kini dua sosok anak manusia yang bertubuh imut sepertiku . yang pertama Gresia
Fitriani, sekaligus ketua kelasku yang bertubuh imut namun memiliki otak yang
cukup cerdas selain itu ia juga baik dan ramah pada siapa saja walaupun
terkadang galak. Yang kedua Henny C.C Maharani namanya. Anaknya baik, cerwet,
cukup cerdas namun suka menyebalkan karna kenarsisannyan dan ke bawelannya
apalagi dia memiliki predikat sebaagai “ mak tiri “ di kelasku. Karena dia
sangat galak dan cerewet apabila menagih uang kas kelas sehingga di juluki si
“mak tiri”. Namun bagaimanapun karakter mereka berdua aku tetap sayang pada
mereka berdua bahkan telah aku anggap sebagai kakakku sendiri. Begitulah kisah
persahabatan baruku.
****
“ awal aku mengenal rasanya itu cinta”
Banyak teman yang aku miliki, terutama ketika aku duduk di bangku SMA. Namun mengapa
begitu banyak aku mendengar kata-kata cinta yang tak ku ketahui sudah berapa
ribu bahkan jutaan kali aku mendengar kata cinta, tapi entah mengapa hingga SMA
ini aku masih kurang peka akan artinya cinta. Bukannya aku tak pernah merasakan
cinta, bahkan sudah banyak cinta yangmenyapa dan menghampiriku terlebih dahulu
sebelum aku memintanya datang padaku, tapi itulah cinta yang aku rasa , cinta
tak dapat di ungkapkan lewat barisan kata-kata saja melainkan suatu pembuktian
dan dan adanya pengorbanan untuk mendapatkannya. Semasa aku SMA ini tak pernah sebahagia ini
aku rasakan hidupku ketika aku bertemu dengan makhluk berbeda jenis dengan ku .
terutama ketika awal aku bertemu dengan sesosok lelaki yang cukup sempurna di
mataku. Dan bekangan ini aku tahu siapa dirinya sebenarnya. Seorang adik kelas
ku yang duduk di bangku kelas 1 dan aku sering menyebut namanya dengan
panggilan aditya. Akupun tak mengerti mengapa kini aku jadi jatuh hati padanya,
mungkin karna kebiasaannya yang suka cari perhatian di depanku. Dan ternyata
apa yang aku rasakan kini sama dengan yang di rasakan ke dua sahabatku.
Merekapun sepertinya mulai menyukai aditya adik kelas yang kini menjadi cowok
idaman kami bertiga. Walaupun aku tak
berani untuk ngungkapkan perasaanku padanya namun aku sudah cukup senang melihat
dia bersikap baik pada kami bertiga. Dan aku sadar kini tak pantas bagi ku
untuk mencintai ataupun di cintai karna ada 1 hal yang terutama dalam hidupku
sekarang yaitu “LULUS UN”.
****
“ ujian demi ujian”
Kisah ku di masa-masa SMA tak akan lengkap dengan yang
namamya UJIAN. Cukup sudah kami murid
kelas 3 dua kali ujian uji coba atau
“ TRY UOT” dan kini sudah 2 kali merasakannya . kami tau walaupun
hasilnya belum maksimal tapi kami mau untuk berusaha. setelah try out berlalu, lagi –lagi kami
menghadapi ujian prakek . dan yang baru minggu kemarin kami selesai menghadapi
ujian akhir sekolah ( UAS ) dan kini
beban mulai berkurang namun beban di pundak semakin hatri semakin berat
terutama mendekati detik-detik ujian nasional. Namun kami yakin, kami mampu
melewati itu semua dengan baik.
****
“ detik-detik kisah di akhir SMA”
Terlalu banyak kisah suka dan dukaku yang tak ingin
rasanya aku luapkan dalam bentuk kata-kata,, namun apalah dayaku untuk itu
semua, terlalu banyak hal yang ingin ku bagi pada siapa saja yang ingin
mendengarkannya, namun itu tadi apalah dayaku. Banyak kisah SMA yang lucu,
unik, menyenangkan bahkan sampai menyedihkan pun terlalu banyak untuk di
kenang. Terutama cerita-cerita tentang karakter teman-temanku di IPA , di kala
kami di marahi bersama-sama saat berisik di jam pelajaran kosong tanpa seorang
guru, saat kami memberi surprise pada guru kami, saat kami harus menghadapi
kenyataan bahwa banyak guru yang suka memperbincangkan kami di kantor karna
kenakalan dan keributan kami yang tak dapat kami pungkiri kebenarannya. Kami
sadar bahwa kami selama ini salah namun itulah anak ipa yang kompak, kami
sepakat akan membuktikan pada semua guru-guru dan pada semua murid di SMAN 14
bahwa sebandel apapun kami dan seribut apapun kami ketika belajar di kelas tak
akan mampu memetahkan semangat kami untuk berjuang bersama-sama di detik-detik saat kami kan menghadapi ujian
nantinya. Dan kami akan buktikan kalau kami BISA untuk meraih cit-cita kami setinggi
mungkin. Karena kami percaya ada komitment kami yang kami pegang teguh hingga
sampai kini yaitu: “ KAMI PERCAYA HANYA ADA SEBUAH KALIMAT YANG AKAN TERWUJUD
NANTINYA YAITU KAMI MASUK KESEKOLAH INI BERSAMA-SAMA, DAN AKAN KELUAR DARI
SEKOLAH INI BERSAMA-SAMA SERTA BERTERIAK “KAMI LULUS” BERSAMA-SAMA JUGA
NANTINYA”. AMINN....
^_^ **END** ^_^
“.. Terimakasih
dari lubuk hati yang terdalam kami ucapkan kepada Bapak dan Ibu guru kami yang
tersayang.. Tak cukup jutaan kata-kata yang
ingin kami sampaikan untuk membalas akan jasa-jasamu yang telah engkau berikan
kepada kami,, Kami percaya , karna doa dan keikhlasan ilmu yang engkau berikan
kepada kami lah yang akan mampu mengubah kami menjadi penerus bangsa yang
cerdas.. sehingga kami anak didikmu ini akan
menjadi berhasil kelak nantinya..”
“BIODATA “
|
Nama :
WILSADORI. H
TTL : Batam,27 MEI 1994
Alamat :
Bengkong Abadi1
Jl.anggrek no.262
Kelas : XII IPA
Sekolah : SMAN 14
Hobby : Membaca novel,
Jalan-jalan,& nonton
19 MARET 2012
SMAN 14 2010-2012
^_^
Wilsadori.H ^_^
PROFIL PENULIS
Namaku
Wilsadori.H . Aku lahir di kota Batam yang sangat aku cintai tepatnya pada
tanggal 27 mei 1994. Aku memiliki hobby benyanyi, membaca novel, nonton film
dan jalan-jalan. Bagiku novel ,cerpen, ataupun cerita remaja adalah suatu cerminan dalam diriku
sehingga hobby membacaku dapat aku tuangkan juga pada tulisan-tulisanku,
walaupun aku tahu bakat menulisku belum sempurna namun aku percaya suatu saat
nanti aku bisa sukses menjadi penulis nantinya.
Aku
bersyukur dengan adanya tugas yang yang
di berikan oleh Bu Santi guru favoritku sehingga aku dapat menuangkan nalarku
pada sebuah cerpen ini. Dan semoga cerpen ku ini dapat bermanfaat kepada siapapun yang membacanya...
Salam
sayang untuk semua yang membacanya,,
CERPEN "SUKA DUKA DIBALIK SERAGAM SMA" yang berdasarkan cerita narasi para Penulis.
0 komentar:
Posting Komentar